Bagimu Negeri
Sore itu langit muram. Hitam gelap warnanya. Hujan deras mengguyur daerah Fatmawati, Jakarta Selatan. Beberapa pejalan kaki memilih berteduh, sebagian nekad melintas di bawah payung. Angin bertiup kencang. Dahan pohon jangkung di seberang kantor Ananda Sukarlan Center menggelayut ke kanan kiri. Dari balik kaca kantor lantai dua, Ananda Sukarlan berdiri diam menatap hujan. Cukup lama ia berdiam di situ. “Lho, ada apa, Ananda?” tanya manajer Ananda, Chendra Panatan. Ananda bergeming. “Ananda?” “Eh, enggak. Aku kepikiran sesuatu. Hmm…” “Apa itu?” “Indonesia… Indonesia itu bukan cuma Jakarta. Bukan cuma pulau Jawa. Indonesia… bukan cuma Indonesia.” Hujan turun semakin deras. Ananda terus diam memandangi hujan. Taksi warna biru melaju malas di jalan tol. Pagi itu mendung masih menyelimuti langit Jakarta. Hujan yang kemarin turun deras sepertinya masih meninggalkan rasa muram. Di balik jendela taksi, Ananda duduk mengenakan jaket cokelat tua tebal. Tadi malam, setel